No
|
Diagnosa
Keperawatan
|
Tujuan dan KH
|
Interveni
|
Rasional
|
1.
|
Risiko tinggi terhadap
penyebaran infeksi berhubungan dengan kerusakan kulit/jaringan yang trauma,
vaskularisasi tinggi pada area yang sakit ditandai dengan:
DS :
·
Klien mengatakan membersihkan
perinium dari belakang ke depan
·
Klien mengatakan nyeri
abdomen bawah
·
Klien mengatakan ketuban
pecah lama
DO :
·
S : 38,90C
·
TD : 100/60 mmHg
·
N : 94x/menit
·
P : 28x/menit
·
Klien tampak menggigil
·
Lokea sedikit berbau dan
banyak
·
Warna ketuban agak kehijauan
|
Tujuan:
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, penyebaran infeksi tidak terjadi
KH :
·
Klien dapat membersihkan
perineum dari depan ke belakang
·
Nyeri (-)
·
Menggigil (-)
·
Lokea tidak berbau
·
S : 370C
·
TD : 110/80 mmHg
·
N : 80x/menit
·
P : 18x/menit
|
Mandiri:
1.
Tinjau ulang catatan
pranatal, intrapartum, dan pascapartum
2. Pertahankan kebijakan mencuci tangan dengan ketat untuk staf, klien,
dan pengunjung
3. Berikan dan instruksikan klien dalam hal pembuangan linen
terkontaminasi, balutan, chux, dan pembalut dengan tepat
4. Demonstrasikan/anjurkan pembersihan perinium yang benar setelah
berkemih dan defekasi, dan sering mengganti pembalut
5. Pantau suhu, nadi dan pernafasan. Perhatikan adanya menggigil atau
laporkan anoreksia atau malaise
6. Observasi/catat tanda infeksi lain
7. Anjurkan posisi semi fowler
8. Anjurkan bahwa ibu menyusui secara periodik memeriksa mulut bayi
terhadap adanya bercak putih
Kolaborasi :
1. Anjurkan penggunaan pemanasan yang lembab dalam bentuk rendam duduk dan
untuk pemanasan yang kering dengan menyinari perineal selama 15 menit, 2-4
kali sehari
2. Demonstrasikan penggunaan krim antibiotik perineum sesuai kebutuhan
3. Pantau pemeriksaan laboratorium, sesuai indikasi :
- Kultur/sensitivitas
4. Berikan obat-obatan sesuai indikasi :
- Antibiotik
- Oksitosik
|
Mandiri:
1.
Mengidentifikasi
faktor-faktor yang menempatkan klien pada kategori risiko tinggi penyebaran
infeksi pascapartum
2.
Membantu mencegah kontaminasi
silang
3. Mencegah penyebaran infeksi
4. Pembersihan melepaskan kontaminan urinarius/fekal. Penggantian pembalut
menghilangkan media lembab yang menguntungkan pertumbuhan bakteri
5. Peningkatan tanda vital
menyertai infeksi; fluktuasi, atau perubahan gejala, menunjukkan perubahan
pada kondisi klien
6. Memungkinkan identifikasi awal dan tindakan; meningkatkan resolusi
infeksi
7. Meningkatkan aliran lokea dan drainase uterus/pelvis
8. Sariawan oral pada bayi baru lahir adalah efek samping umum dari terapi
antibiotik ibu
Kolaborasi :
1. Air meningkatkan pembersihan. Panas mendilatasi pembuluh darah
perineum, meningkatkan aliran darah lokal dan meningkatkan pemulihan
2. Membasmi organisme infeksius lokal, menurunkan risiko penyebaran
infeksi
3. Mengidentifikasi proses infeksius, organisme penyebab, dan agen
antimikroba yang tepat
4.
- Menyerang organisme patogen, membantu mencegah penyebaran infeksi dari
jaringan sekitar dan aliran darah
- Meningkatkan kontraktilitas miometrium untuk memundurkan penyebaran
infeksi bakteri melalui dinding uterus, serta membantu pengeluaran bekuan dan
fragmen plasenta yang tertahan
|
2.
|
Hipertemia
Peningkatan laju metabolisme,
penyakit
DS :
·
Klien mengatakan badannya
terasa panas
DO:
·
S : 38,90C
·
Klien tampak menggigil
·
Klen tampak berkeringat
|
Tujuan :
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, suhu tubuh dalam rentang normal
KH :
Suhu : 36,5 – 37,50C
|
1. Kaji TTV
2. Pantau suhu klien
(derajat dan pola), perhatikan menggigil atau diaphoresis
3. Pantau suhu lingkungan,
batasi/ tambahkan linen tempat tidur sesuai indikasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi dalam
pemberian antipiretik (aspirin, asetaminofen)
|
1.
Tanda tanda vital menunjukan perkembangan kondisi klien
2.
Suhu 38,90-
41, 10C menunjukkan proses penyakit infeksius akut. Pola demam
dapat membentuk dalam diagnosis.
3.
Suhu ruangan atau
jumlah selimut harus diubah untuk mempertahankan suhu mendekati normal
Kolaborasi
1. Pemberian antipiretik membantu dalam menurunkan suhu tubuh
|
3.
|
Nyeri (akut) berhubungan dengan respon tubuh terhadap agen
tidak efektif, sifat infeksi ditandai dengan :
DS :
·
Klien mengatakan nyeri
abdomen bawah
·
Klien mengatakan nyerinya
hilang timbul
DO :
·
Klien tampak sering memegang
perutnya
·
Skala nyeri 4
·
Lemas
·
Pucat
·
S : 38,90C
·
TD : 100/60 mmHg
·
N : 94x/menit
·
P : 28sx/menit
|
Tujuan:
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, nyeri dapat berkurang
KH :
·
Nyeri (-)
·
Lemas (-)
·
Pucat (-)
·
S : 370C
·
TD : 110/80 mmHg
·
N : 80x/menit
·
P : 18x/menit
|
Mandiri :
1. Kaji lokasi dan sifat ketidaknyamanan atau nyeri
2. Berikan instruksi mengenai, membantu, mempertahankan kebersihan dan
kehangatan
3. Instruksikan klien dalam melakukan teknik relaksasi; memberikan
aktivitas pengalih seperti radio, televisi, atau membaca
4. Anjurkan kesinambungan menyusui saat kondisi klien memungkinkan.
Karenanya anjurkan dan instruksikan dalam pengunaan pompa payudara listrik
atau manual
kolaborasi :
1. Berikan analgesik atau antipiretik
2. Berikan kompres panas lokal dengan menggunakan lampu pemanas atau
rendam duduk sesuai indikasi
|
Mandiri :
1. Membantu dalam mendiagnosa banding keterlibatan jaringan pada proses
infeksi
2. Meningkatkan kesejahteraan umum dan pemulihan. Menghilangkan
ketidaknyamanan berkenaan dengan menggigil
3. Memfokuskan kembali perhatian klien, meningkatkan perilaku yang positif
dan kenyamanan
4. Mencegah ketidaknyamanan dari pembesaran payudara; meningkatkan
keadekuatan suplai ASI pada klien menyusui
Kolaborasi :
1. Menurunkan ketidaknyamanan dari infeksi
2. Kompres panas meningkatkan vasodilatasi, meningkatkan sirkulasi pada
area yang sakit dan meningkatkan ketidaknyamanan lokal
|
4.
|
Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake yang tidak adekuat ditandai dengan :
DS :
·
Klien mengatakan tidak nafsu
makan
·
Klien mengatakan makanannya
habis setengah porsi
·
Klien mengatakan mual dan
muntah
DO :
·
Pucat
·
Lemas
·
Hb : 9 g/dl
|
Tujuan:
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, nutrisi kembali adekuat
KH :
·
Klien mengatakan makanan
habis 1 porsi
·
Klien mengatakan nafsu makan
bertambah
·
Mual (-)
·
Muntah (-)
·
Hb : 11 g/dl
|
Mandiri :
1. Anjurkan pilihan makanan tinggi protein, zat besi, dan vitamin C bila
masukan oral dibatasi
2. Tingkatkan masukan sedikitnya 2000ml/hari jus, sup, dan cairan nutrisi
lain
3. Anjurkan tidur/istirahat adekuat
Kolaborasi :
1. Berikan cairan/nutrisi parenteral, sesuai indikasi
2. Berikan preparat zat besi dan/atau vitamin, sesuai indikasi
|
Mandiri :
1. Protein membantu meningkatkan pemulihan dan regenerasi jaringan baru.
Zat besi perlu untuk sintesis Hb. Vitamin C memudahkan absorpsi zat besi dan
perlu untuk sintesis dinding sel
2. Memberikan kalori dan nutrien lain untuk memenuhi kebutuhan metabolik
serta menggantikan kehilangan cairan, karenanya meningkatkan volume cairan
sirkulasi
3. Menurunkan laju metabolisme,
memungkinkan nutrien dan oksigen untuk digunakan dalam proses pemulihan
Kolaborasi :
1. Mungkin perlu untuk mengatasi dehidrasi, menggantikan kehilangan
cairan, dan memberikan nutrien yang perlu bila masukan oral dibarasi
2. Bermanfaat dalam memperbaiki anemia atau defisiensi bila ada
|
5
|
Ketidakmampuan menjadi orang
tua berhubungan dengan DS :
·
Klien mengatakan tidak bisa
melihat bayinya setiap saat
·
Klien mengatakan tidak bisa
merawat bayinya karena sakit
·
Klien mengatakan memberikan
ASI melalui botol/dot
DO :
·
Lemas
Sedih
|
Tujuan :
Setelah dilakukan Intervensi selama 3 x 24 jam klien
mampu menunjukkan kenyamanan peran sebagai orang tua
KH :
·
Menunjukan tanggung jawab
untuk perawatan fisik dan emosional terhadap bayi baru lahir , n
·
Mengekspresikkan
kenyamann denagn peran menjadi orang tua
|
1. Berikkan kesempatan
untuk kontak ibu-bayi kapan saja memungkinkan. Tempatkan gambar bayi di
samping tempat tidur klien, khususnya bila kebijakkna rumah sakit memerlukan
pemisahan bayi dari ibu selama periode demam.
2. Pantau respon emosi
klien terhadap penyakit dan pemisahan dari bayi, seperti depresi dan marah
3. Anjurkan klien
untuk menyusui bayi bila mungkin dan meningkatkan partisispasinnya dalam
perawatan bayi saat infeksi teratasi.
4. Observasi interaksi
ibu-bayi
5. Buat rencana untuk
tindak lanjut evaluasi yang tepat terhadap interaksi/ respons ibu-bayi.
|
1. Memfasilitasi
kedekatan, mencegah klien terlibat ke dalam preokupasi-diri terhadap
pemisahannya dari bayi
2. Harapan normal
adalah periode pascapartum tidak terkomplikasi dengan unit keluarga ynag
utuh.
3. Keberhasilan dalam
menyelesaikkan tugas-tugas perawatan bayi meningkatkan pandanagna dan
kedekatan klien dengan bayi.
4. Memeberikkan informasi mengenai status proses perhatian
dan kebutuhan-kebutuhan klien.
5. Memberikkan sumber
dan dukungan untuk klien, bermanfaat daalm mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan klien.
|
Sabtu, 04 Mei 2013
ASKEP INFEKSI POSPARTUM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar