Sabtu, 16 November 2013

RENPRA GANGGUAN PROSES PIKIR: WAHAM


RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR: WAHAM
Nama Klien     :                                                                                                           Dx. Medis       :
No RM            :                                                                                                           Ruangan          :
No
Dx keperawatan
Perencanaan
Tujuan
Kriteria hasil
Intervensi

Gangguan proses fikir: Waham
TUM:
Klien dapat mengontrol wahamnya
TUK:
1.      Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

1.1  setelah 1x interaksi klien:
·         mau menerima kehadiran perawat di sampingnya
·         mengatakan mau menerima bantuan perawat
·         tidak menunjukkan tanda-tanda curiga
·         mengizinkan duduk di samping
1.1  bina hubungan saling percaya dengan klien:
·         beri salam
·         perkenalkan diri, tanyakan nama serta nama panggilan yang disukai
·         jelaskan tuijuan interaksi
·         yakinkan klien dalam keadaan aman dan perawat siap menolong dan mendampinginya
·         yalkinkan bahwa kerahasiaan klien akan tetap terjaga
·         tunjukkan sikap terbuka dan jujur
·         perhatikan kebutuhan dasar dan beri bantuan unutk memenuhinya


2.      Klien dapat mengidentifikasi perasaan yang muncul secara berulang dalam pikiran klien
2.1  setelah 1x interaksi klien :
·         klien menceritakan ide-ide dan perasaan yang muncul secara berulang dalam pikirannya
2.bantu klien untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya
·         diskusikan dengan klien pengalaman yang di alami selama ini termasuk hubungan dengan orang yang berarti, lingkunagn kerja, sekolah dsb.
·         Dengarkan pernyataan klien mengenai empati tanpa mendukung/menentang pernyataan wahamnya
·         Katakana perawat dapat memahami apa yang diceritakan klien


3. klien dapat mengidentifikasi stressor/ pencetus wahamnya (trigger factor)
3.1 Setelah 1x  interaksi klien dapat:
·         Dapat menyebutkan kejadian-kejadian sesuai dengan urutan waktu serta harapan / kebutuhan yang tidak terpenuhi seperti : harga diri, rasa aman dsb.
·         Dapat menyebutkan hubungan antara kejadian traumatis/ kebutuhan tidak terpenuhi dengan wahamnya.
3. Bantu klien untuk mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi serta kejadian yang menjadi factor pencetus wahamnnya.
3.1 Diskusikan dengan klien tentang kejadian-kejadian traumatic yang menimbulkan rasa takut, ansietas maupun perasaan tidak dihargai.
3.2 Diskusikan dengan klien kebutuhan/ harapan yang belum terpenuhi
3.3 Diskusikan dengan klien cara-cara mengatasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan kejadian yang traumatis.
3.4 Diskusikan dengan klien apakah ada halusinasi yang meningkatkan pikiran/ perasaan yang terkait dengan wahamnya.
3.5 Diskusikan dengan klien antara kejadian-kejadian tersebut dengan wahamnnya.


4. klien dapat mengidentifikasi wahamnya
4. Setelah 1x interaksi klien menyebutkan perbedaan pengalaman nyata dengan pengalaman wahamnnya.
4. Bantu klien mengidentifikasi keyakinannya yang salah tentang situasi yang nyata (bila klien sudah siap)
·         Diskusikan dengan klien pengalaman wahamnya tanpa beragumentasi
·         Katakana pada klien akan keraguan perawat terhadap pernyataan klien
·         Diskusikan dengan klien respon perasaan terhadap wahamnya.
·         Diskusikan frekuensi, intensitas, dan durasi terjadinya waham
Bantu klien membedakan situasi nyata dengan situasi yang dipersepsikan salah oleh klien.


5. klien dapat mengidentifikasi konsekuensi dari wahamnya.
5. Setelah 1 x interaksi :
Klien menjelaskan gangguan fungsi hidup sehari-hari yang diakibatkan ide-ide  / fikiran nya yang tidak sesuai dengan kenyataan seperti :
·      Hubungan dengan keluarga
·      Hubungan dengan orang lain
·      Aktivitas sehari-hari
·      Pekerjaan
·      sekolah
·      prestasi
5.1 Diskusikan dengan klien pengalaman – pengalaman yang tidak menguntungkan sebagai akibat dari wahamnya seperti :
·   hambatan dalam brinteraksi dengan keluarga
·   hambatan dalam berinteraksi dengan orang lain
·   hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
·   perubahan dalam prestasi / sekolah
5.2 Ajak klien melihat bahwa waham teresbut adalah masalah yang membutuhkan bantuan dari orang lain
5.3 Diskusikan dengan orang/tempat ia minta bantuan apabila wahamnya timbul / sulit dikendalikan



6. klien melakukan teknik distraksi sebagai cara menghentikan pikiran yang terpusat pada wahamnya.
6. Setelah 2x interaksi klien :
Klien melakukan aktivitas yang konstruktif sesuai minatnya yang dapat mengalihkan fokus klien dari wahamnya.
6.1 Diskusikan hobi/aktivitas yang disukainya
6.2 Anjurkan klien memilih dan melakukan aktivitas yang membutuhkan perhatian dan keterampilan fisik
6.3 Ikut sertakan klien dalam aktivitas fisik yang membutuhkan perhatian sebagai pengisi waktu luang
6.4 Libatkan klien dalam TAK orientasi realita
6.5 Bicara dengan klien topik-topik yang nyata
6.6 Anjurkan klien untuk bertanggung jawab secara personal dalam mempertahankan /meningkatkan kesehatan dan pemulihannya.
6.7 beri penghargaan bagi setiap upaya klien yang positif.


7  Klien mendapat dukungan keluarga
7.1 Setelah 2x interaksi keluarga dapat menjelaskan tentang :
·         pengertian waham
·         tanda dan gejala waham
·         penyebab dan akibat dan akibat waham
·         cara merawat klien waham
7.2 setelah 1 x interaksi keluarga dapat mempraktekkan cara merawat klien waham  
7.1 Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung untuk mengatasi waham
7.2 Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi waham
7.3 jelaskan pada keluarga tentang :
·         pengertian waham
·         tanda dan gejala waham
·         penyebab dan akibat waham
·         cara merawat klien waham
7.4 latih keluarga cara merawat waham
7.5 tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan
7.6 beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya merawat klien di rumah sakit.


8. klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
8.1 setelah 2x interaksi klien menyebutkan:
·         manfaat minum obat
·         kerugian tidak minum obat
·         nama, warna, dosis, efek terapi dan efek samping obat
8.2 Setelah 2x interaksi klien mendemonstrasikan penggunaan obat dengan benar
8.3 Setelah 2x interaksi klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter.
8.1 Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek terapi dan efek samping penggunaan obat.
8.2 pantau klien saat penggunaan obat
·         beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
8.3 diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter
·         anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/ pegawai jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.